Akustik Ruangan

Kebisingan yang terlalu keras, terlalu tinggi atau terdengar terlalu sering dapat merusak pendengaran pekerja, antara lain  membuat pekerja kehilangan beberapa atau semua pendengaran. Kebisingan atau kehilangan pendengaran dapat membuat pekerja sulit berkonsentrasi  dan hal ini dapat  menyebabkab kecelakaan. Pekerja dengan  kehilangan  pendengaran kemungkinan besar akan tidak sadar ketika mendekati sumber bahaya akustik ruang sebaiknya mengikuti acuan SNI 03-6386-2000 yang mengatur spesifikasi tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan dan perumahan, antara lain :

1.   Tingkat kenyamanan pengguna gedung mengenai  kenyamanan suara (40-45 Desibel)untuk ruang kantor (umum/terbuka) .

2.   Tingkat kenyamanan pengguna gedung mengenai  kenyamanan suara (35-40 Desibel)untuk ruang kantor (pribadi).

3.   Tingkat  kenyamanan pengguna gedung mengenai  kenyamanan suara (45-50 Desibel)untuk ruang umum dan kantin.

4.   Tingkat kenyamanan pengguna gedung mengenai  kenyamanan suara (30-35 Desibel)untuk ruang pertemuan dan rapat.

 

Pengoperasian dan pemeliharaannya:

1. Pemberi kerja dapat mengurangi kebisingan di sekitar bangunan kantor dengan meletakkan mesin untuk bangunan  dalam ruangan peredam suara atau dibelakang pelindung suara untuk menghentikan penyebaran kebisingan

2.  Pada  tahapan  mendesain  atau  merenovasi,  pihak  pemilik  gedung  dan  pihak-pihak terkait  bekerjasama  untuk  memprediksikan  besaran  tingkat  kebisingan  sesuai perencanaan jenis hunian dan fungsi ruang

3.  Pengendalian dampak kebisingan dari bagian luar ruangan (eksternal)  misalnya jalan raya,  dapat  dilakukan  dengan  menyediakan  penyangga  bunyi  antara  lain  menanam tanaman  disekitar  lokasi  gedung.  Sedangkan  untuk  mengurangi  dampak  kebisingan pada  bagian  dalam  ruangan  (internal)  gedung,  seperti  yang  berasal  dari  peralatan sistem  pendingin  ruangan,  dapat  dilakukan  dengan  melakukan  pemilihan  peralatan yang rendah tingkat kebisingannya. Hal ini selain untuk menjaga kenyamanan ruang, juga dapat menjaga kesehatan pendegaran pengguna bangunan.

4. Bila  ada  proses  renovasi,  dikehendaki  pemantauan  masalah  kebisingan, mengidentifikasikan  dan  menganalisa  sumber  kebisingan,  misalnya  dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan desain dan memasang insulasi yang optimal agar tidak terjadi kebocoran suara dari sumber bising.

Pada tahap paska konstruksi, pengevaluasi pengukuran tingkat bunyi dapat dilakukan oleh Green  Team”/  pihak  ketiga  ahli  akustik/  lembaga  yang  kompeten,  jika  hasil pengukuran  tingkat  bunyi  secara  langsung  tidak  optimal,  diharapkan  dilakukan perbaikan sampai diperoleh tingkat bunyi yang sesuai.